Renungan Senja.............(throwback 2011)
Ketika rintik terakhir hujan sore ini pun telah kering,..
Ketika gaung azan maghrib ini pun sirna dari gendang telinga..
Kegelapan mulai merayap, hinggap tepat ditengah-tengah asa,
Namun langkah itu tetap saja melangkah perlahan,nanar..
Disana... masih ada setitik pelita harapan yg kian memudar,. biasnya..
Ketika rintik terakhir hujan sore ini pun telah kering,
Kembali mencoba menata lagi tatanan hati
Menutup lubang dan retak didinding jiwa
Meski tak cukup sempurna, tapi cukup sekedar menempuhi impian maya,..
Pernah sangat ingin mengepakkan sayap di angkasa,
Lepas, bebas, jauh dari luka dan kecewa,,
Terbang dengan bahagia dan jumawa,.
Sayangnya tanah ini begitu indahnya untuk sekedar ditinggalkan,..
Terlalu berharga untuk sekedar membuangnya dari impian
Karena disini dulu pernah diajarkan tentang cara “terbang” dg bebas, dan bahagia..
Sungguh,.. tak nak lepas tangan dalam lomba tarik tambang ini...
Sungguh,.. bukan ingin acuh saja dengan semua kejadian yg terjadi hari ini, dan kemarin..
Tapi,.. sudah pun diusahakan sekerasnya tetap jua tak bisa,.
Hati rapuh nan kian memutih karena pilu semakin pilu saja,..
Serasa makin kesini makin terhakimi saja,.. bukan oleh siapa-siapa,.. tapi oleh hati,..
Rintik hujanpun kini sudah tak membekas lagi di tanah yg telah basah,..
Kalaupun hrus menyesal sekarang,.. tak ada lagi yg perlu disesalkan,..
Aku memang belum sanggup jika harus berjalan kmbali menyusuri jalanku yang dulu,..
Tulang rapuhku kian terasa rapuh dan letih dengan semua yg terasa..
Aku harus berjuang keras demi hidupku yang aku tak tahu akan jadi seperti apa,..
Hanya mampu berharap tuhan kan terus memberiku kesempatan bernapas hingga esok hari saja,..
Karena tak mau menjadi egois dengan keinginanku yang lain juga,.....
Lagi,.. rintik hujan pun makin sirna,..
Bahkan “uap”nya pun tak nak dirasa..
Berharap sebongkah impian mampu dijangkau
Berharap sebuah rasa mampu dikecap tanpa beban,..
Hingga akhirnya hanya mampu pasrah,..
Semoga masih ada “hujan” berikutnya.............................
Ketika gaung azan maghrib ini pun sirna dari gendang telinga..
Kegelapan mulai merayap, hinggap tepat ditengah-tengah asa,
Namun langkah itu tetap saja melangkah perlahan,nanar..
Disana... masih ada setitik pelita harapan yg kian memudar,. biasnya..
Ketika rintik terakhir hujan sore ini pun telah kering,
Kembali mencoba menata lagi tatanan hati
Menutup lubang dan retak didinding jiwa
Meski tak cukup sempurna, tapi cukup sekedar menempuhi impian maya,..
Pernah sangat ingin mengepakkan sayap di angkasa,
Lepas, bebas, jauh dari luka dan kecewa,,
Terbang dengan bahagia dan jumawa,.
Sayangnya tanah ini begitu indahnya untuk sekedar ditinggalkan,..
Terlalu berharga untuk sekedar membuangnya dari impian
Karena disini dulu pernah diajarkan tentang cara “terbang” dg bebas, dan bahagia..
Sungguh,.. tak nak lepas tangan dalam lomba tarik tambang ini...
Sungguh,.. bukan ingin acuh saja dengan semua kejadian yg terjadi hari ini, dan kemarin..
Tapi,.. sudah pun diusahakan sekerasnya tetap jua tak bisa,.
Hati rapuh nan kian memutih karena pilu semakin pilu saja,..
Serasa makin kesini makin terhakimi saja,.. bukan oleh siapa-siapa,.. tapi oleh hati,..
Rintik hujanpun kini sudah tak membekas lagi di tanah yg telah basah,..
Kalaupun hrus menyesal sekarang,.. tak ada lagi yg perlu disesalkan,..
Aku memang belum sanggup jika harus berjalan kmbali menyusuri jalanku yang dulu,..
Tulang rapuhku kian terasa rapuh dan letih dengan semua yg terasa..
Aku harus berjuang keras demi hidupku yang aku tak tahu akan jadi seperti apa,..
Hanya mampu berharap tuhan kan terus memberiku kesempatan bernapas hingga esok hari saja,..
Karena tak mau menjadi egois dengan keinginanku yang lain juga,.....
Lagi,.. rintik hujan pun makin sirna,..
Bahkan “uap”nya pun tak nak dirasa..
Berharap sebongkah impian mampu dijangkau
Berharap sebuah rasa mampu dikecap tanpa beban,..
Hingga akhirnya hanya mampu pasrah,..
Semoga masih ada “hujan” berikutnya.............................
Komentar
Posting Komentar