surat cinta untuk Mama (sebuah catatan menjelang operasi perforasi septum 4 tahun yang lalu)



Untuk separuh jiwaku...kupersembahkan surat cinta ini untukmu, mama..

Assalamualaikum ma,..
Mudah-mudahan allah selalu melimpahkan kasih sayangnya untuk kita dan selalu menjaga mama dengan limpahan kasih sayangnya. 

Ma .... saat ini terasa begitu berbeda, tak seperti dulu lagi. Tak akan pernah sama jika dikenang pun akan terasa indah dan membara, benarkah itu aku sudah  pernah melalui semua ini?

Dua puluh tahun yang lalu, aku meringkuk hangat didalam dekapan perut ibunda tercinta hingga akhirnya dunia fana nan keras harus menyentakkan nikmat tidur panjang itu secara tiba-tiba. Mama, maafkan sudah membuatmu begitu kesakitan pada saat itu...mama, terima kasih sudah berjuang untukku hingga aku bisa berdiri dan hadir disini...semua karena perjuanganmu melahirkanku..

Berlanjut ketika aku harus terus tumbuh dan berkembang menjadi bayi mungil nan sering sekali menangis tengah malam karena popokku yang basah, kau hanya tersenyum dan berkata, cup-cup manis,,kan sudah mama ganti popoknya, sekarang tidur lagi ya, dan akupun kembali tertidur dengan nyaman dalam dekapan erat penuh cinta itu..

Hingga pada saat aku mulai menampakkan usia nakalku, aku yang lebih suka bermain dengan teman laki-laki, bergaya dan temperamen keras, kau masih jua sering memelukku kala aku jatuh atau menangis karena berkelahi dengan teman sepermainanku. Aku ingat ketika itu pergi denganmu ke alahan panjang, aku dan gayaku yang tomboy jadi perhatian orang, gagah sekali anaknya ya buk, hehehe.. aku kan cewek, masak dibilang gagah...

Waktu SD, aku suka sekali main layangan dan berlarian disawah-sawah dibelakang rumah kita.. aku ingat betapa aku gigih merayu papa untuk sebuah layangan berukuran besar dan hitam. Dan ketika akhirnya aku mendapatkannya, itupun tak bertahan lama, karena aku menyangkutkannya dibatang pohon yang tinggi karena bersaing membuat layangan tertinggi dengan teman-teman sepermainanku. 

Saat SD aku sudah sering sekali sakit. Entah karena pengalaman masa kecilku itu, jadi engkau jadi lebih protektif ketimbang kepada kedua saudaraku yang lain. Mama,  maafkan aku yang sering sekali membuatmu menangis karena ulahku, kenakalanku, kebandelanku. Mama, betapa aku sering sekali membuat telaga dihatimu membanjiri matamu..maafkan aku..

Memasuki masa-masa smp, mungkin itu masa-masa terburuk yang kulalui, aku begitu seringnya berbohong padamu. Tentang semua rahasiaku, tentang rasa baru yang hinggap padaku, cinta, ya saat aku sedang puber dan jatuh cinta. Aku yakin kau tahu dengan siapa aku pacaran kala itu. Aku juga yakin kau juga mengetahui setiap aktifitasku dengannya, tapi kau tidak pernah memarahiku secara langsung karena kau tak melihat hal itu mempengaruhi belajarku,dan juara umum disekolah masih mampu kugenggam erat, itu pikirku.

Saat smp pun aku kembali melanjutkan kebiasaan lamaku, ya, aku kembali sakit-sakitan ketika menginjak kelas dua dan semakin parah ketika kelas tiga yang akhirnya harus istirahat  total selama satu bulan. Pun, kau tetap membesarkan hatiku kala aku tak bisa menjadi yang terbaik disekolah lagi, maafkan lagi ma, aku sudah berusaha tapi otakku makin terasa kian bebal saja.

Aku tahu, ada sedikit kekecewaan padamu kala melihat hasil ujian akhirku yang tidak bisa dibawa kemana-mana. Yang akhirnya aku harus nongkrong dan bertemu lagi dengan pacarku. Aku ingat sekali pesan papa waktu itu, “elok – elok baraja disinan, jan bacewek se karajo disinan”. Aku hanya tertawa karena aku tahu arah pembicaraan papa.hem..pa, maafkan aku, tidak bisa menjadi anak yang berbakti karena pada kenyataannya aku benar-benar tiada hari tanpa pacaran selama disekolah itu,tapi tenang ma, insyaallah aku masih ingat batasan-batasannya.

Pada saat pindah sekolah, aku merasa itu adalah batu loncatan terbesar dan hal terbaik sepanjang hidup yang pernah ku putuskan. Setelah kepindahan itu, aku lebih termotivasi untuk memperbaiki diri, menjaga ibadah wajib dan berusaha menjadi lebih baik. Dan akhirnya putus juga dengan pacarku karena ketika sma aku sering ikut agenda rohani islam sma dan akhirnya memutuskan untuk tidak pacaran lagi. Di sma juga, aku kembali harus membuatmu khawatir ma, karena bermasalah dengan jantung dan dosis obat alergiku, sekali lagi, aku telah berhasil membuat mama dan papa kelimpungan karena hobiku yang satu ini.

Mama, sekarangpun aku masih selalu saja membuatmu menangis karena aku belum mampu menjaga diriku sendiri, masih berusaha bergelut dengan segala penyakitku, dan ketidak sukaanku kuliah disini. Bukan karena tak pandai bersyukur ma, dengan segala kondisi yang ada saat ini, dengan segala keterbatasanku saat ini, aku belum mampu memberikan yang terbaik dan membuatmu bangga seperti yang pernah kupersembahkan untukmu dulu. Doakan aku ma, supaya tak lagi-lagi membuatmu selalu mencemaskanku. Doakan aku ma, supaya otakku tak kian bebal dan kebal sehingga aku bisa menyerap pelajaran dan memberikan hasil yang terbaik dan itu pun untuk masa depanku.

Mama, setelah 20 tahun aku hadir dibumi allah nan indah ini, aku tidak tahu sudah berapa kalikah aku mampu membuatmu menagis haru karena prestasiku atau tersenyum bangga dengan karyaku, rasanya itu belum pernah ma, sedangkan untuk membuatmu menangis sedih, cemas dan kecewa, sudah tak terhitung lagi rasanya kulakukan padamu.

 Dengan apa harus kubayar ma?? dengan apa harus ku ganti sesuatu yang retak dihatimu, agar ku mampu mengobati sudut hati yang pernah tergores dan luka....

Meskipun hingga saat ini aku belum mampu mempersembahkan apapun untuk mu ma, aku berjanji, bahwa aku akan terus berusaha menjadi anak baik, yang berbakti dan berusaha untuk selalu menempatkanmu sebagai prioritas utama setelah tuhanku. 

Mama, walaupun sudah sampai sejauh ini dan selama ini, sudah dua puluh tahun mengisi hari dan berjalan kemana saja, itu semua karena mama. Karena mama aku bisa seperti sekarang, atas didikan mama aku bisa tegak dan bangkit sendiri saat jatuh. Mama, sudah lama sekali aku ingin mengucapkannya, ma, aku cinta mama, sungguh, ingin mati saja rasanya kala melihat mama menangis. Ingin kuganti rasanya airmata itu dengan jiwaku, karena jiwaku terbang kala melihatmu menangis. 

Ma, i love you......., 

dimanapun, kapanpun, dan seperti apapun kondisimu, aku akan selalu mencintaimu ma.
Karena sungguh tiada ada yang mampu menggantikanmu dihatiku. Senyummu adalah obat hatiku kala sedih. Tangismu adalah kedukaan bagiku,,,marahmu adalah bukti bahwa kau sungguh-sungguh dalam mencintaiku...

Dan yang paling pasti, cintamu,...takkan pernah padam bahkan pupus ditelan waktu,..meski seringkali ku terlupa menyebutmu dalam doa-doa egoisku yang menginginkan segala hal,..hal utama yang selalu kau lakukan dalam sujud-sujud panjangmu adalah mendoakanku...

Tiada kata-kata yang mampu terucap saat ini selain mengatakan betapa ku mencintaimu ma,..jika bisa kugadaikan semua yang kumiliki saat ini untuk bisa membalas semua kasih mu, akan kulakukan..
Selamat hari mu ma,..selamat hari ibu,...dengan kasihmu yang takkan terbalas olehku, hanya mampu berucap terimakasih untuk cinta mu dan segalanya yang sudah kau korbankan untukku,..
                                                                                                                                Padang, 20 desember 2010  
                                                                                                                        With love;  putri mu(zamelia89)

Komentar

Postingan Populer